Nama : Faisyah octaviana
Nim : 12001310
Kelas : Pai 4H
Mata Kuliah : Magang 1
Bila dilihat dari penyajiannya strategi pembelajaran dibagi 2 yaitu induktif dan deduktif. Strategi pembelajaran ini sifatnya konseptual. Strategi atau model pembelajaran ini bisa diimplementasikan dengan bentuk metode pembelajaran yang nyata.
Metode pembejaran yang bisa dipilih dari konsep strategi pembelajaran adalah 1. Ceramah, 2. Diskusi kelompok, 3. Demonstrasi , 4. Simulasi, 5. Pengalaman lapangan, 6. Mind Mapping, 7. Drama.dan lain-lain
Dalam kurikulum 2013 strategi pembelajaran atau model pembelajaran ada 5
1. Strategi discovery Learning (DL) (Menyingkap Pembelajaran)
2. Strategi inkuiri Learning (IL) (Penyelidikan Pembelajaran)
3. Strategi Problem Based Learning (PBL) (Pembelajaran berbasis masalah)
4. Strategi Project Based Learning (PBL) (Pembelajaran Berbasis proyek)
5. Strategi Saintifik Learning (SL) ( Pembelajaran Ilmiah)
Strategi discovery learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri
Strategi Inkuiri Learning didefinisikan oleh Piaget (Sund dan Trowbridge, 1973) sebagai: Pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri; dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan simbul-simbul dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan orang lain.
Strategi Problem Based Learning (PBL) adalah metode pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan (Duch,1995).
Strategi Project Based Learning adalah pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Strategi Saintifik Learning adalah Proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.
1. Mendorong komunikasi kelompok
Tanyakan kepada siswa apa yang ingin mereka capai melalui belajar dan seperti cara apa yang akan dilakukan untuk menyelesaikannya. Pendidik atau guru dapat meminta para siswa untuk dapat terbuka dan jujur mengenai tantangan yang mereka hadapi. Dengan demikian, para guru dapat memberikan solusi terbaik demi terwujudnya aktivitas belajar mengajar yang nyaman.
2. Cari tahu teknik belajar yang tepat
Guru diharuskan untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh para siswa untuk memaksimalkan manfaat waktu belajar. Setelah mendapatkan informasi tersebut, kamu dapat membujuk mereka untuk menuju pengembangan pendekatan baru. Beberapa pendekatan meliputi:
- Permainan belajar yaitu dengan menisi beberapa kegiatan dengan permainan belajar sehingga mengurangi suasana pembelajaran.
- Sering-seringlah beristirahat yaitu berpikir suatu aktifitas yang menggunakan usaha sehingga juga akan mengurangi tenaga. Ingatkan siswa yang belajar untuk berdiri, meregangkan badan, minum air, berbagi tawa dengan teman-teman mereka, dan kemudian ke proses kegiatan belajar.
3. Menciptakan suasana yang bebas gangguan
Susana yang nyaman dalam arti mencakup banyak hal, mulai dari kebersihan dasar hingga menjalankan kegiatan belajar mengajar dalam suasana yang nyaman dan bebas gangguan. Meski begitu, setiap siswa tentu memiliki pendekatan dan preferensi yang berbeda-beda, di sini pendidik dapat menciptakan suasana tersebut berdasarkan suara terbanyak.
4. Fokus pada eksplorasi dan pemecahan masalah
Kebanyakan manusia menyukai tantangan, terutama hal-hal baru yang memberikan manfaat bagi kehidupan. Strategi pembelajaran yang cerdas dapat mencakup memanfaatkan website pencarian dan melakukan kegiatan berbasis penyelesaian masalah dalam waktu belajar siswa.
5. Pemicu motivasi belajar
Memiliki tujuan dan gagasan yang jelas menjadi landasan besar untuk mencapai keberhasilan. Para guru juga dapat memberikan apresiasi kepada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik. Dengan begitu, akan memberikan motivasi kepada para siswa untuk belajar lebih giat lagi.
6. Berbagai pendapat
Ibaratkan pelajar memiliki kemampuan untuk berpikir kritis tentang apa yang diajarkan dengan meminta mereka untuk menjelaskannya dengan kata-katanya sendiri. Memiliki minat pada apa yang ingin diketahui dan bagaimana mereka memahami suatu masalah atau tantangan merupakan hal yang sangat berharga dan suatu bentuk apresiasi.
Strategi Pengajaran yang Efektif
1. Visualisasi
Menghidupkan konsep akademik yang membosankan dengan pengalaman belajar visual dan praktis dapat membantu peserta didik Bapak/Ibu dalam memahami bagaimana penerapan materi yang dipelajari peserta didik dalam kelas di dunia nyata.
Contohnya adalah menggunakan papan tulis interaktif atau lcd proyektor untuk menampilkan foto, tampilan video, serta kegiatan yang mendorong peserta didik untuk bereksperimen dan aktif dalam kelas.
2. Pembelajaran Kooperatif
Mendorong peserta didik untuk bekerja sama dengan membentuk kelompok. Dengan mengekspresikan ide-ide peserta didik secara verbal dan menanggapi orang lain, akan mendorong peserta didik dalam mengembangkan kepercayaan diri mereka serta meningkatkan komunikasi dan keterampilan berpikir kritis.
Contohnya adalah melakukan eksperimen ilmiah dan memerankan drama pendek dalam kelas.
3. Instruksi Berbasis Pertanyaan
Bapak/Ibu Guru dapat mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir sendiri dan menjadi pembelajar yang lebih mandiri. Dengan mendorong peserta didik untuk mengajukan pertanyaan dan menggali lebih dalam ide-ide yang mereka miliki akan membantu meningkatkan keterampilan peserta didik dalam memecahkan permasalahan mereka serta mendapatkan pemahaman yang lebih dalam. Dengan memberi instruksi berbasis pertanyaan dapat memusatkan perhatian peserta didik pada pelajaran atau materi yang sedang didiskusikan. Pertanyaan ini dapat digunakan untuk menentukan apa yang telah dipelajari oleh peserta didik serta untuk memotivasi dan menumbuhkan minat belajar siswa.
4. Penggunaan Teknologi dalam Kelas
Dengan memanfaatkan teknologi dalam proses mengajar dalam kelas merupakan salah satu cara efektif yang dapat ditempuh untuk melibatkan peserta didik Bapak/Ibu Guru secara aktif, terutama karena media digital sangat akrab dengan peserta didik di abad ke-21. Papan tulis interaktif atau smartphone dapat digunakan untuk menampilkan gambar dan video yang dapat membantu siswa dalam memvisualisasikan materi yang dipelajari. Pembelajaran dapat menjadi lebih interaktif ketika teknologi digunakan karena peserta didik dapat terlibat secara langsung dalam penyampaian materi pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar